PROTISTA
1. Pengertian Protista
Protista |
Protista
berasal dari bahasa yunani, yaitu “protos”
yang berarti “pertama atau mula-mula”,
dan “ksitos” artinya “menyusun”. Protista adalah kelompok
makhluk hidup yang mempunyai ciri-ciri morfologi dan fisiologi seperti tumbuhan,
hewan, dan jamur. Protista
beranggotakan makhluk bersel satu atau bersel banyak yang tersusun sederhana. Protista pertama kali diamati oleh
John Hogg di tahun 1860-an sebagai bentuk uniseluler primitif dari keduanya
tanaman dan hewan. Pada saat itu, kerajaan ini dikenal sebagai 'Protoctista',
yang secara harfiah berarti makhluk pertama kali didirikan. Kemudian pada tahun
1866, istilah protista diciptakan oleh Ernst Haeckel. Kerajaan protista milik
domain Eukarya. Klasifikasi terakhir sedang dilakukan oleh para ilmuwan di mana
daftar organisme dilakukan secara hirarkis. Protista memiliki Ciri-ciri yang
berbeda yang membedakan mereka dari kerajaan lain.
2.
Ciri Ciri
Protista
Berikut ini
beberapa ciri-ciri dari protista :
1)
Protista sebagian besar uniseluler tetapi
beberapa organisme multiseluler dan kolonial,
2)
Protista adalah hidup bebas atau parasit
3)
Protista memiliki Tipe respirasi aerobik dan
memiliki mitokondria untuk respirasi sel,
4)
Protista
adalah eukariota sejati dan bernukleus,
5)
Protista memiliki (9 +2) pengaturan flagela dan
memiliki organel bermembran,
6)
Protista bereproduksi secara seksual (syngamy)
dan aseksual,
7)
Protista
dikelompokkan menjadi 3 kategori: seperti binatang (protozoa), seperti jamur,
dan seperti tanaman,
8)
Menurut kategori, Protista memiliki modus yang
berbeda dalam mendapatkan makanan, seperti heterotrof atau autotrof,
9)
Protista seperti Tanaman (ganggang) memiliki
klorofil dan pigmen aksesori, bernama xanthophylls, phycobilins, dan karoten.
3.
Jenis Jenis
Protista
1) Protista mirip hewan ( Protozoa )
a. Pengertian Protozoa
Protozoa |
Protozoa berasal dari
bahasa Yunani, yaitu protos artinya pertama dan zoon artinya hewan.
Jadi,Protozoa adalah hewan
pertama.Protozoa merupakan kelompok lain protista eukariotik. Kadang-kadang
antara algae dan protozoa
kurang jelas perbedaannya. Kebanyakan Protozoa
hanya dapat dilihat di bawah mikroskop. Habitat hidupnya adalah tempat yang
basah atau berair. Jika kondisi lingkungan tempat hidupnya tidak menguntungkan
maka protozoa akan membentuk membran tebal dan kuat yang
disebut Kista.
b. Ciri-Ciri
Protozoa
a)
Umumnya tidak dapat membuat
makanan sendiri (heterotrof)
b)
Protozoa memiliki alat
gerak yaitu ada yang berupa kaki semu, bulu getar
(cillia)
atau bulu cambuk (flagel).
c)
Hidup bebas, saprofit atau
parasit
d)
Organisme bersel tunggal
e)
Eukariotik atau memiliki
membran nukleus/ berinti sejati
f)
Hidup soliter (sendiri)
atau berkoloni (kelompok)
g)
Dapat membentuk sista untuk
bertahan hidup. sista, merupakan bentuk sel protozoa yang
terdehidrasi dan berdinding tebal mirip dengan endospora yang terjadi pada
bakteri
h)
Protozoa mampu bertahan
hidup dalam lingkungan kering maupun basah.
i)
Protozoa tidak mempunyai
dinding sel
j)
Protozoa merupakan
organisme mikroskopis yang prokariot
c. Perkembangbiakan Pada Protozoa
Protozoa sebagian besar melakukan
reproduksi secara aseksual dengan
pembelahan biner. Sebagian lagi Protozoa melakukan reproduksi seksual dengan penyatuan sel generatif (sel gamet) atau dengan penyatuan inti sel vegetative (konjugasi)
pembelahan biner. Sebagian lagi Protozoa melakukan reproduksi seksual dengan penyatuan sel generatif (sel gamet) atau dengan penyatuan inti sel vegetative (konjugasi)
d. Klasifikasi Protozoa
Berdasarkan alat geraknya, protozoa
dikelompokkan menjadi empat filum yaitu sebagai berikut:
a) Mastigophora atau Flagellata
Flagellata berasal dari kata flagel artinya cambuk atau Mastigophora
dari mastig artinya cambuk, phora artinya gerakan.
Semua anggota filum flagellata bergerak menggunakan flagel. Bentuk tubuh
flagellata tetap karena dilindungi oleh pelikel. Di antara Flagellata ada yang
hidup bebas, ada pula yang hidup bersimbiosis dalam tubuh hewan, tetapi
kebanyakan bersifat parasit bergerak menggunakan bulu cambuk (Flagela)
Contoh Flagellata sebagai parasit pada manusia:
Contoh Flagellata sebagai parasit pada manusia:
1. Leishmania donovani parasit
pada manusia menyebabkan penyakit
kalaazar
2. L. tropica, L. braciliensis
,manusia, penyakit kulit
3. Trypanosoma evansi , hewan
ternak, penyakit sura
4. T. brucei , hewan antelope ,
penyakit nagana
5. T. gambiense , manusia ,
penyakit tidur
6. T. rhodosiensis , manusia,
penyakit tidur
7. T. cruzi , parasit pada tikus
dan insekta chagas
8. Trichomonas vaginalis , manusia
, penyakit pada alat kelamin wanita
b) Sarcodina atau Rhizopoda
Sarcodina atau Rhizopoda bergerak
menggunakan kaki semu
(pseudopodia), Bentuk sel amoeba tidak tetap, Amoeba berkembang biak secara aseksual dengan pembelahan biner. Apabila kondisi lingkungan tidak menguntungkan,amoeba dapat memper-tahankan hidupnya dengan membentuk kista. Kista adalah bentuk penebalan plasma guna melindungi
diri dari lingkungan yang tidak menguntungkan. Habitat organisme ini di air tawar, air laut, tempat-tempat basah, dan sebagian kecil hidup di dalam tubuh hewan atau manusia. Ektoplasma Amoeba sp. bersifat lebih kental dari endoplasma, sehingga aliran endoplasma dan ektoplasma tersebut berperan dalam penjuluran dan penarikan pseudopodia. sitoplasmanya terdiri dari ektoplasma dan endoplasma contohnya Amoeba proteus, Entamoeba histolytica, penyebab penyakit disentri. Entamoeba gingivalis yang hidup di dalam mulut manusia dan merupakan salah satu penyebab radang pada gusi.
(pseudopodia), Bentuk sel amoeba tidak tetap, Amoeba berkembang biak secara aseksual dengan pembelahan biner. Apabila kondisi lingkungan tidak menguntungkan,amoeba dapat memper-tahankan hidupnya dengan membentuk kista. Kista adalah bentuk penebalan plasma guna melindungi
diri dari lingkungan yang tidak menguntungkan. Habitat organisme ini di air tawar, air laut, tempat-tempat basah, dan sebagian kecil hidup di dalam tubuh hewan atau manusia. Ektoplasma Amoeba sp. bersifat lebih kental dari endoplasma, sehingga aliran endoplasma dan ektoplasma tersebut berperan dalam penjuluran dan penarikan pseudopodia. sitoplasmanya terdiri dari ektoplasma dan endoplasma contohnya Amoeba proteus, Entamoeba histolytica, penyebab penyakit disentri. Entamoeba gingivalis yang hidup di dalam mulut manusia dan merupakan salah satu penyebab radang pada gusi.
c) Ciliata atau Ciliophora
Ciliata atau Ciliophora, bergerak
menggunakan bulu getar (silia), Silia
ini tumbuh permukaan tubuh, tetapi ada pula yang hanya tumbuh pada bagian tertentu dari tubuh hewan tersebut. Ciliata umumnya hidup bebas di lingkungan berair yang banyak mengandung bahan organik, dan ada pula yang hidup parasit. Ciliata yang hidup bebas contohnya : Paramaecium caudatum, Didinium, Stentor, dan Vorticella.
ini tumbuh permukaan tubuh, tetapi ada pula yang hanya tumbuh pada bagian tertentu dari tubuh hewan tersebut. Ciliata umumnya hidup bebas di lingkungan berair yang banyak mengandung bahan organik, dan ada pula yang hidup parasit. Ciliata yang hidup bebas contohnya : Paramaecium caudatum, Didinium, Stentor, dan Vorticella.
Hanya sedikit jenis ciliata yang
hidup sebagai parasit, contohnya Balantidium
yang hidup pada usus besar ternak atau manusia.
Ciliata berkembang biak secara aseksual dengan pem-belahan biner membujur. Repro-duksi seksual dilakukan dengan konjugasi. Contoh Ciliata : Paramaecium, Didinium, Stentor, Vorticella.
yang hidup pada usus besar ternak atau manusia.
Ciliata berkembang biak secara aseksual dengan pem-belahan biner membujur. Repro-duksi seksual dilakukan dengan konjugasi. Contoh Ciliata : Paramaecium, Didinium, Stentor, Vorticella.
d) Sporozoa
Sporozoa, tidak memiliki alat gerak khusus dan
berkembang
biak dengan spora, contoh hewan filum Sporozoa : Toxoplasma gondii yang menyebabkan penyakit Toksoplasmosis. Toxoplasma gondii masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan, misalnya daging yang tercemar kista toxoplasma dari kotoran kucing. Infeksi Toxoplasma gondii membahayakan bagi ibu hamil karena dapat mengakibatkan bayi yang lahir cacat, bahkan dapat membunuh embrio. Plasmodium dikenal ada 4 jenis Plasmodium yang menyebabkan penyakit malaria, yaitu Plasmodium
vivax, Plasmodium ovale yang menyebabkan penyakit malaria tertiana, Plasmodium falciparum menyebabkan penyakit malaria tropikana, dan Plasmodium malariae menyebabkan penyakit malaria kuartana.
biak dengan spora, contoh hewan filum Sporozoa : Toxoplasma gondii yang menyebabkan penyakit Toksoplasmosis. Toxoplasma gondii masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan, misalnya daging yang tercemar kista toxoplasma dari kotoran kucing. Infeksi Toxoplasma gondii membahayakan bagi ibu hamil karena dapat mengakibatkan bayi yang lahir cacat, bahkan dapat membunuh embrio. Plasmodium dikenal ada 4 jenis Plasmodium yang menyebabkan penyakit malaria, yaitu Plasmodium
vivax, Plasmodium ovale yang menyebabkan penyakit malaria tertiana, Plasmodium falciparum menyebabkan penyakit malaria tropikana, dan Plasmodium malariae menyebabkan penyakit malaria kuartana.
e. Peranan Protozoa Dalam Kehidupan
Sehari-hari
a.
Peran
yang menguntungkan
Protozoa yang hidup di air tawar
dan air laut merupakan zooplankton yang menjadi salah satu sumber makanan bagi
hewan air termasuk udang, ikan, kepiting yang secara ekonomis bermanfaat bagi
manusia. Peran protozoa lainnya adalah dalam mengontrol jumlah bakteri di alam
karena protozoa merupakan pemangsa bakteri. Foraminifera, kerangkanya yang
telah kosong mengendap di dasar laut membentuk tanah globigerina, yang berguna
sebagai petunjuk adanya minyak bumi. Radiolaria, kerangkanya jika mengendap di
dasar laut menjadi tanah radiolaria yang dapat digunakan sebagai bahan
penggosok.
b.
Peran
yang merugikan
Protozoa dapat ditemukan di
mana-mana karena termasuk organisme kosmopolit. Oleh karena itu, beberapa jenis
protozoa dapat mengancam kesehatan manusia karena dapat menyebabkan penyakit.
2)
Protista
mirip jamur
Protista mirip jamur adalah dari golongan jamur lender
(Myxomycota), jamur ini bersifat fagosit yaitu menelan bakteri, hama,
spora, dan komponen organik lain, serta dapat bergerak seperti amoeba. Dahulu
Protista mirip jamur sering dikelompokkan ke dalam kingdom Fungi, namun
sekarang pada umumnya para ahli telah mengelompokkannya ke dalam kingdom
Protista. Protista mirip jamur menghabiskan sebagian besar waktu hidupnya dalam
bentuk uniseluler.
Akan tetapi, Protista mirip jamur
dapat bergabung dan berkelompok sehingga membentuk organisme multiseluler.
Dalam keadaan tersebut, Protista mirip jamur mengalami masa transisi dari
uniseluler menuju multiseluler.
b. Klasifikasi Protista mirip jamur
Protista mirip jamur susunan sel, cara reproduksi, dan
siklus hidup yang berbeda dari jamur. Berdasarkan perbandingan molekuler, jamur
lendir mirip dengan beberapa alga walaupun jamur lendir tidak memiliki
kloroplas. Protista mirip jamur terdiri atas tiga filum, yaitu Myxomycota,
Acrasiomycota, dan Oomycota.
a. Myxomycota (jamur lendir tidak bersekat)
Jamur ini memiliki tubuh tidak bersekat,
ada yang bersel satu dan ada yang bersel banyak. Struktur tubuh vegetatifnya
berbentuk seperti lendir yang disebut plasmodium dan mengandung banyak sekali
inti.
Reproduksi generatifnya dengan cara
singami, yaitu melalui peleburan dua gamet yang bentuk dan ukurannya sama.
Hasilnya berupa zigot yang nantinya tumbuh menjadi tumbuhan dewasa.
Contoh : Physarium sp.
b. Acrasiomycota (jamur lendir bersekat)
Ciri yang dimiliki jamur ini adalah
tubuh yang bersekat, ada yang bersel satu, dan ada yang bersel banyak. Struktur
tubuh vegetatifnya sama dengan myxomycota, demikian juga untuk reproduksi
generatifnya. Hal yang membedakan adalah jika pada kondisi yang tidak
menguntungkan ,plasmodium pada myxomycota akan berhenti bergerak dan membentuk
tangkai yang ujungnya membentuk struktur reproduksi.
Namun, Plasmodium pada
acrasiomycota akan membentuk agregat berbentuk seperti siput tanpa cangkang,
jika lingkungan menguntungkan, agregat akan berhenti dan membentuk tubuh buah
yang mengandung spora reproduksi.
Contoh: Dyctyostelium
Contoh: Dyctyostelium
c. Oomycota (Jamur air)
Kelompok jamur yang memiliki
dinding sel dari selulosa dan hifa yang tidak bersekat. Reproduksi vegetatif
dengan zoospora, yaitu spora berflagel dua yang mampu bergerak bebas. Sementara
itu reproduksi secara generatif dengan pertemuan gamet jantan dan betina, lalu
membentuk zigot berdinding tebal kemudian mengalami periode istirahat membentuk
oospora. Fase hidup hasil reproduksi generatif ini lebih panjang bila dibanding
dengan fase vegetatif.
Contoh:
• Saprolegnia sp, hidup saprofit pada bangkai serangga yang mati di air.
• Saprolegnia sp, hidup saprofit pada bangkai serangga yang mati di air.
• Phytopthora infestan, parasit pada tanaman kentang.
• Phytopthora nicotinae, parasit pada tanaman
tembakau.
• Phytopthora faberi, parasit pada tanaman karet.
• Pytium sp, hidup parasit pada tanaman yang sedang
berkecambah.
c. Protista
Menyerupai Tumbuhan ( Alga )
a. Pengertian
Protista Mirip Tumbuhan
Protista mirip
tumbuhan yang dikenal sebagai ganggang (Gambar di bawah). Protista Mirip
tumbuhan adalah kelompok besar dan beragam. Protista mirip tumbuhan adalah
organisme autotrof. Ini berarti bahwa mereka menghasilkan makanan mereka
sendiri. Mereka melakukan fotosintesis untuk menghasilkan gula dengan
menggunakan karbon dioksida dan air, dan energi dari sinar matahari, seperti
tanaman. Tidak seperti tanaman, bagaimanapun, protista mirip tumbuhan tidak
memiliki batang, akar, atau daun sejati.
Kebanyakan
protista seperti tumbuhan hidup di lautan, kolam, atau danau. Protista dapat
uniseluler (bersel tunggal) atau multiseluler (bersel banyak). Rumput laut dan
kelp adalah contoh multiseluler protista mirip tumbuhan. Kelp dapat sebagai
besar seperti pohon dan membentuk “hutan” di laut
Protista mirip
tumbuhan sangat penting untuk ekosistem. Mereka adalah dasar rantai makanan di
laut, dan mereka menghasilkan oksigen melalui fotosintesis bagi hewan untuk
bernapas.
b. Ciri Ciri Protista Mirip Tumbuhan
i.
merupakan organisme Eukariotik
ii.
ada yang uniseluler (bentuk benang/pita) dan ada yang multiseluler (bentuk
lembaran).
iii.
Memiliki klorofil, sehingga bersifat autotrof. Selain klorofil, alga juga
memiliki pigmen lain, seperti fikosianin (warna biru), fikoeritrin (warna
merah), fikosantin (warna coklat), xantofil (warna kuning) dan karotena (warna
keemasan).
iv.
Tubuh alga/ganggang tidak dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun.
Tubuhnya berupa thalus, sehingga dimasukkan ke dalam golongan thalophyta.
v.
Reproduksi secara aseksual (dengan fragmentasi, pembelahan, pembentukan
spora) maupun seksual (dengan oogami dan isogami). oogami terjadi jika
antara sel betina dan sel kelamin jantan mempunyai ukuran yang sama dan
sulit dibedakan. Oogami terjadi jika antara sel kelamin jantan dan sel kelamin
betina mempunyai bentuk dan ukuran yang berbeda dan mudah dibedakan. Dari
peleburan dua sel kelamin tersebut, akan terjadi pembuahan yang menghasilkan
zigot. Zigot akan terus berkembang menjadi individu baru
vi.
Habitat di perairan (tawar – laut), tempat lembab. Ada yang menempel
pada batuan (epilitik), tanah/lumpur/pasir (epipalik), menempel pada tumbuhan
sebagai (epifitik), dan menempel pada tubuh hewan (epizoik).
c. Klasifikasi Alga
Klasifikasi
Protista mirip tumbuhan berdasarkan piqmen warna, meliputi :
a. Euglenophyta
Euglenophyta merupakan kelompok protista yang
unik karena dia memiliki sifat mirip tumbuhan dan hewan. Dianggap mirip
tumbuhan karena memiliki klorofil a dan b, juga ditemukan karotin sehingga dia
akan berfotosintesis. Euglenophyta dianggap mirip hewan karena dapat bergerak
aktif dengan pertolongan satu atau beberapa bulu cambuk (flagela) yang keluar
dari selnya. Karena mempunyai alat gerak, dia dapat hidup di perairan, misalnya
air tawar dan air tergenang.
Contoh :
Euglena viridis
b.
Phyrrophyta (Alga Api)
Sering disebut
Dinoflagellata karena memiliki 2 flagel. bersifat uniseluler, memiliki piqmen
berupa klorofil a dan c. Memiliki dinding sel berupa selulosa dan ada juga yang
tidak memiliki dinding sel. Disebut ganggang Api, karena mampu memancarkan
cahaya (bioluminesens) pada kondisi gelap. Hidup di air laut dan ada yang di
air tawar
Contoh : Noctiluca
sp, Ceratium sp, Gonyaulax sp, Perridium sp
c.
Chlorophyta (Alga Hijau)
Ada yang
uniseluler (soliter – koloni) dan multiseluler. Tubuhnya mengandung klorofil
(klorofil a dan b), dan piqmen
warna lain (karoten, xantofil). Hidup
melayang-layang di air tawar atau air laut sebagai fitoplankton. Memiliki
dinding sel yang tersusun atas selulosa dan lignin. Bentuk tubuh (benang,
lembaran, dan berkoloni). Ada yang bersimbiosis (mutualisme) dengan fungi
membentuk lichenes (lumut kerak).
Alga Hijau |
Reproduksi
secara aseksual (dengan pembelahan biner untuk yang bersel satu dan
fragmentasi untuk yang berbentuk benang, pembentukan zoospora), dan secara
seksual dengan konjugasi. Konjugasi adalah perpaduan gamet yang membentuk
zigospora.
Contoh :
1)
Chlorococcum sp
Struktur
tubuhnya uniseluler, tidak memiliki alat gerak, hidup di air tawar, secara
vegetatif berkembang biak dengan membentuk zoospora. Dan setiap zoospora
memiliki sepasang flagella atau berflagel dua
2)
Chlorella sp
Ganggang uniseluler berbentuk
seperti bola, kloroplasnya menyerupai mangkuk. Memiliki pyrenoid yang
mengandung protein tinggi (Protein Sel Tunggal/PST). Habitat Chlorella di air
tawar, laut maupun di tempat-tempat yang basah. Reproduksi secara vegetatif
dengan membelah.
3)
Spirogyra sp
Habitatnya di
air tawar, ukuran kloroplasnya besar menyerupai pita yang
melingkar-lingkar di dalam sel. Kloroplasnya mengandung banyak pyrenoid untuk
menyimpan hasil berupa fotosintesis amilum.
Reproduksi
vegetatif dengan fragmentasi, sedang secara seksual dengan cara konjugasi yang
berlangsung sebagai berikut : Dua sel filamen yang berbeda jenis (+ dan –)
berdekatan, kemudian filamen tersebut membuat tonjolan yang akhirnya
bergabung membentuk sebuah saluran/pembuluh yang menghubungkan plasma selnya.
Selanjutnya plasma sel berjenis + mengalir menuju plasma – dengan demikian
terjadilah penyatuan plasma (plasmogami), yang kemudian diikuti oleh
penggabungan inti sel (kariogami). Penyatuan ini menghasilkan zigospora yang
diploid. Zigospora bermeiosis menghasilkan empat sel baru yang haploid. Keempat
sel ini biasanya satu sel tumbuh menjadi filamen Spirogyra yang baru.
4)
Ulva sp
Habitat Ulva di air laut, air payau,
menempel pada kayu atau batu-batu karang sepanjang pantai.. memiliki bentuk
thalus (berupa lembaran).
5)
Chlamydomonas sp
Memiliki bentuk bulat telur,
berflagel dua di ujung depan, kloroplas berbentuk seperti mangkuk atau
pita, terdapat stigma (bintik mata)
d. Chrysophyta (Alga cokelat-keemasan)
Ada yang
uniseluler dan ada yang multiseluler, dan banyak yang berflagel. Memiliki
piqmen warna yang dominan adalah karotin, fukosantin (coklat kuning) dan
piqmen warna lain klorofil a dan b. Sebagian besar kelompok ini adalah
Diatom. Diatom mempunyai bentuk kotak dan memiliki dinding sel. Sel
tersusun atas dua belahan, yaitu : wadah (hipoteka) dan tutup (epiteka).
Dinding sel mengandung zat kersik, sehingga sering disebut ganggang kersik atau
tanah diatom. Manfaat : untuk bahan penggosok, bahan isolasi, bahan dasar
kosmetik, dan penyekat dinamit, penyaring kolam renan
Contoh : Diatom,
Navicula, Cyclotella, dan Pinnularia
e. Phaeophyta (Alga
Coklat)
Tubuhnya
menyerupai tumbuhan tingkat tinggi, bersifat multiseluler, memiliki piqmen
berupa xantofil, fukosantin, klorofil a dan c, habitat di dasar laut,
reproduksi secara metagenesis (pergantian keturunan antara vegetatif dan
generatif). Vegetatif dengan cara fragmentasi, zoospora. Sedangkan
generatif dengan cara oogami (peleburan antar ovum dan
spermatozoid).
Contoh :
·
Laminaria sp, penghasil asam alginat (untuk produksi tekstil, kosmetik dan
makanan)
·
Sargassum sp,
·
Fucus sp,
·
Turbinaria sp,
·
Macrocystis sp
f.
Rodhophyta (Alga Merah)
Bersifat multiseluler, memiliki
piqmen fikobilin yang terdiri dari fikoreitrin
(merah) dan fikosianin (biru),
klorofil. habitat di dasar laut, seperti rumput sehingga sering disebut dengan
rumput laut (sea weed). Reproduksi secara Vegetatif
dengan pembentukan spora, dan secara generatif dengan peleburan
antar ovum dan spermatozoid. Sering dimanfaatkan untuk bahan makanan
(agar-agar) dan kosmetika.
Alga Merah |
Contoh : Euchema spinosum, Glacilaria
sp, Gelidium sp, Gigartina mammilosa, Erytrophylum sp,
Macrocladia sp
d.
Peranan Alga
Bagi Kehidupan
a) Bibang perikanan (sebagai makanan ikan yaitu
fitoplankton dan zooplankton)
b) Bidang
pertanian (Rumput laut untuk pupuk dipesisir)
c) Ekosistem
perairan (sebagai produsen primer)
d) Bidang
industri (tanah diatom untuk amplas, isolasi, bahan dasar kaca)
e) Bahan
dasar makanan : Gelidium (agar-agar), Chondrus (minuman coklat), alginat (bahan
campuran es krim), Porphyra (makanan)
f) Bahan
obat-obatan (Chlorella)
4.
Manfaat Dan
Kerugian Protista :
a.
Manfaat
Protista Antara Lain :
§
Zooplankton di ekosistem perairan sebagian besar
adalah protista berklorofil yang berguna sebagai makanan ikan dan arthropoda
air,
§
Entamoeba coli di dalam usus besar mamalia ikut
berperan dalam proses pembusukan sisa makanan,
§
Mempunyai kerangka luar dari zat kapur dan
fosilnya dalam jumlah tertentu dapat membentuk endapan tanah globigerina yang
dapat digunakan sebagai petunjuk adanya minyak bumi,
§
Radiolaria mempunyai kerangka dari zat kersik.
Radiolaria yang mati akan meninggalkan cangkangnya dan membentuk tanah
radiolaria yang dapat digunakan sebagai bahan penggosok,
§
Paramaecium dapat juga digunakan sebagai
organisme indikator terjadinya pencemaran air oleh zat organik,
§
Chlorella selain berperan sebagai produsen di
ekosistem perairan, juga dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan protein
sel tunggal (PST),
§
Chlorella (contoh alga hijau), digunakan untuk
suplemen makanan, obat-obatan, dan bahan kosmetik,
§
Porphyra (alga merah), digunakan sebagai
suplemen makanan.Rhodymenia palmata (alga merah), digunakan sebagai sumber
makanan,
§
Macrocrystas pyrifera, menghasilkan iodin yaitu
unsur yang dapat mencegah penyakit gondok,
§
Macrocystis (alga cokelat), digunakan sebagai
makanan suplemen untuk ternak,
§
Gellidium; Gracilaria, digunakan sebagai bahan
pembuatan agar-agar,
§
Laminaria; Fucus; Ascophylum, menghasilkan asam
alginat sebagai pengental dalam produk makanan (sirup, coklat, permen, sald,
keju, es krim) dan pengental dalam industri(lem, tekstil, pelapis kertas,
tablet anti-biotik, pasta gigi,
§
Diatom (alga pirang), karena mengandung silikat
tanah diatom digunakan sebagai penggosok, isolasi bahan dasar industri kaca,
dan penyaring bakteri.
b.
Kerugian Dari
Protista Antara Lain :
§
Entamoeba histolytica hidup di dalam liang usus
manusia, menyebabkan kerusakan jaringan pada usus dan diare,
Entamoeba hstoyca |
§
Entamoeba hartmani hidup di dalam liang usus
manusia, penyebab disentri tetapi efeknya tidak lebih parah dari Entamoeba
histolytica,
§
Entamoeba gingivalis hidup di dalam rongga mulut
manusia, ada disela-sela gigi atau di leher gigi, tenggorokan, dan tonsil.
Tidak bersifat patotenik akan tetapi dapat memperparah terjadinya radang gusi,
§
Trypanosoma gambiense menyebabkan penyakit tidur
pada manusia (sleeping sickness atau trypanosomiasis). Protista ini hidup di
dalam darah manusia. Vektor perantaranya adalah lalat tse-tse dari jenis
Glossina tachionides,
§
Trypanosoma evansi menyebabkan penyakit surrah
pada ternak sapi, kuda, dan kerbau. Banyak berjangkit di daerah tropis termasuk
Indonesia. Vektor perantaranya adalah lalat dari genus Tabanus,
§
Trypanosoma rhodesiense, sama halnya dengan
Trypanosoma gambiense,menyebabkan penyakit tidur pada manusia. Yang membedakan
adalah vektor perantaranya yaitu lalat tse-tse dari jenis Glossina morsitans
dan Glossina palpalis,
§
Leishmaania donovani menyebabkan penyakit kala
azar pada manusia. Penderita biasanya demam berkepanjangan, hati, dan limfanya
membesar, serta terjadinya ulcers atau luka pada ususnya.
Referensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar