Minggu, 14 Desember 2014

Materi Protista



PROTISTA
1.     Pengertian Protista
Protista
Protista berasal dari bahasa yunani, yaitu “protos” yang berarti “pertama atau mula-mula”, dan “ksitos” artinya “menyusun”. Protista adalah kelompok makhluk hidup yang mempunyai ciri-ciri morfologi dan fisiologi seperti tumbuhan, hewan, dan jamur. Protista beranggotakan makhluk bersel satu atau bersel banyak yang tersusun sederhana. Protista pertama kali diamati oleh John Hogg di tahun 1860-an sebagai bentuk uniseluler primitif dari keduanya tanaman dan hewan. Pada saat itu, kerajaan ini dikenal sebagai 'Protoctista', yang secara harfiah berarti makhluk pertama kali didirikan. Kemudian pada tahun 1866, istilah protista diciptakan oleh Ernst Haeckel. Kerajaan protista milik domain Eukarya. Klasifikasi terakhir sedang dilakukan oleh para ilmuwan di mana daftar organisme dilakukan secara hirarkis. Protista memiliki Ciri-ciri yang berbeda yang membedakan mereka dari kerajaan lain.

2.     Ciri Ciri Protista
Berikut ini beberapa ciri-ciri dari protista :
1)      Protista sebagian besar uniseluler tetapi beberapa organisme multiseluler dan kolonial,
2)      Protista adalah hidup bebas atau parasit
3)      Protista memiliki Tipe respirasi aerobik dan memiliki mitokondria untuk respirasi sel,
4)       Protista adalah eukariota sejati dan bernukleus,
5)      Protista memiliki (9 +2) pengaturan flagela dan memiliki organel bermembran,
6)      Protista bereproduksi secara seksual (syngamy) dan aseksual,
7)       Protista dikelompokkan menjadi 3 kategori: seperti binatang (protozoa), seperti jamur, dan seperti tanaman,
8)      Menurut kategori, Protista memiliki modus yang berbeda dalam mendapatkan makanan, seperti heterotrof atau autotrof,
9)      Protista seperti Tanaman (ganggang) memiliki klorofil dan pigmen aksesori, bernama xanthophylls, phycobilins, dan karoten.

3.     Jenis Jenis Protista
1)       Protista mirip hewan ( Protozoa )
a.       Pengertian Protozoa

Protozoa
 Protozoa berasal dari bahasa Yunani, yaitu protos artinya pertama dan zoon artinya hewan. Jadi,Protozoa adalah hewan pertama.Protozoa merupakan kelompok lain protista eukariotik. Kadang-kadang antara algae dan protozoa kurang jelas perbedaannya. Kebanyakan Protozoa hanya dapat dilihat di bawah mikroskop. Habitat hidupnya adalah tempat yang basah atau berair. Jika kondisi lingkungan tempat hidupnya tidak menguntungkan maka protozoa akan membentuk membran tebal dan kuat yang disebut Kista.



b.      Ciri-Ciri Protozoa
a)      Umumnya tidak dapat membuat makanan sendiri  (heterotrof)
b)      Protozoa memiliki alat gerak yaitu ada yang berupa kaki semu, bulu getar
(cillia) atau bulu cambuk (flagel).
c)       Hidup bebas, saprofit atau parasit
d)      Organisme bersel tunggal
e)      Eukariotik atau memiliki membran nukleus/ berinti sejati
f)       Hidup soliter (sendiri) atau berkoloni (kelompok)
g)      Dapat membentuk sista untuk bertahan hidup. sista, merupakan bentuk sel protozoa yang terdehidrasi dan berdinding tebal mirip dengan endospora yang terjadi pada bakteri
h)      Protozoa mampu bertahan hidup dalam lingkungan kering maupun basah.
i)        Protozoa tidak mempunyai dinding sel
j)        Protozoa merupakan organisme mikroskopis yang prokariot
c.       Perkembangbiakan Pada Protozoa
Protozoa sebagian besar melakukan reproduksi secara aseksual dengan
pembelahan biner. Sebagian lagi Protozoa melakukan reproduksi seksual dengan penyatuan sel generatif (sel gamet) atau dengan penyatuan inti sel vegetative (konjugasi)
d.      Klasifikasi Protozoa
Berdasarkan alat geraknya, protozoa dikelompokkan menjadi empat filum yaitu sebagai berikut:
a)   Mastigophora atau Flagellata
Flagellata berasal dari kata flagel artinya cambuk atau Mastigophora dari mastig artinya cambuk, phora artinya gerakan. Semua anggota filum flagellata bergerak menggunakan flagel. Bentuk tubuh flagellata tetap karena dilindungi oleh pelikel. Di antara Flagellata ada yang hidup bebas, ada pula yang hidup bersimbiosis dalam tubuh hewan, tetapi kebanyakan bersifat parasit bergerak menggunakan bulu cambuk (Flagela)
Contoh Flagellata sebagai parasit pada manusia:
1. Leishmania donovani parasit pada manusia menyebabkan penyakit
kalaazar
2. L. tropica, L. braciliensis ,manusia, penyakit kulit
3. Trypanosoma evansi , hewan ternak, penyakit sura
4. T. brucei , hewan antelope , penyakit nagana
5. T. gambiense , manusia , penyakit tidur
6. T. rhodosiensis , manusia, penyakit tidur
7. T. cruzi , parasit pada tikus dan insekta chagas
8. Trichomonas vaginalis , manusia , penyakit pada alat kelamin wanita
b)   Sarcodina atau Rhizopoda
Sarcodina atau Rhizopoda bergerak menggunakan kaki semu
(pseudopodia), Bentuk sel amoeba tidak tetap, Amoeba berkembang biak secara aseksual dengan pembelahan biner. Apabila kondisi lingkungan tidak menguntungkan,amoeba dapat memper-tahankan hidupnya dengan membentuk kista. Kista adalah bentuk penebalan plasma guna melindungi
diri dari lingkungan yang tidak menguntungkan. Habitat organisme ini di air tawar, air laut, tempat-tempat basah, dan sebagian kecil hidup di dalam tubuh hewan atau manusia. Ektoplasma Amoeba sp. bersifat lebih kental dari endoplasma, sehingga aliran endoplasma dan ektoplasma tersebut berperan dalam penjuluran dan penarikan pseudopodia. sitoplasmanya terdiri dari ektoplasma dan endoplasma contohnya Amoeba proteus, Entamoeba histolytica, penyebab penyakit disentri. Entamoeba gingivalis yang hidup di dalam mulut manusia dan merupakan salah satu penyebab radang pada gusi.
c)    Ciliata atau Ciliophora
Ciliata atau Ciliophora, bergerak menggunakan bulu getar (silia), Silia
ini tumbuh permukaan tubuh, tetapi ada pula yang hanya tumbuh pada bagian tertentu dari tubuh hewan tersebut. Ciliata umumnya hidup bebas di lingkungan berair yang banyak mengandung bahan organik, dan ada pula yang hidup parasit. Ciliata yang hidup bebas contohnya : Paramaecium caudatum, Didinium, Stentor, dan Vorticella.
Hanya sedikit jenis ciliata yang hidup sebagai parasit, contohnya Balantidium
yang hidup pada usus besar ternak atau manusia.
Ciliata berkembang biak secara aseksual dengan pem-belahan biner membujur. Repro-duksi seksual dilakukan dengan konjugasi. Contoh Ciliata : Paramaecium, Didinium, Stentor, Vorticella.
d)    Sporozoa
Sporozoa,  tidak memiliki alat gerak khusus dan berkembang
biak dengan spora, contoh hewan filum Sporozoa : Toxoplasma gondii yang menyebabkan penyakit Toksoplasmosis. Toxoplasma gondii masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan, misalnya daging yang tercemar kista toxoplasma dari kotoran kucing. Infeksi Toxoplasma gondii membahayakan bagi ibu hamil karena dapat mengakibatkan bayi yang lahir cacat, bahkan dapat membunuh embrio. Plasmodium dikenal ada 4 jenis Plasmodium yang menyebabkan penyakit malaria, yaitu Plasmodium
vivax, Plasmodium ovale yang menyebabkan penyakit malaria tertiana, Plasmodium falciparum menyebabkan penyakit malaria tropikana, dan Plasmodium malariae menyebabkan penyakit malaria kuartana.
e.      Peranan Protozoa Dalam Kehidupan Sehari-hari
a.         Peran yang menguntungkan
Protozoa yang hidup di air tawar dan air laut merupakan zooplankton yang menjadi salah satu sumber makanan bagi hewan air termasuk udang, ikan, kepiting yang secara ekonomis bermanfaat bagi manusia. Peran protozoa lainnya adalah dalam mengontrol jumlah bakteri di alam karena protozoa merupakan pemangsa bakteri. Foraminifera, kerangkanya yang telah kosong mengendap di dasar laut membentuk tanah globigerina, yang berguna sebagai petunjuk adanya minyak bumi. Radiolaria, kerangkanya jika mengendap di dasar laut menjadi tanah radiolaria yang dapat digunakan sebagai bahan penggosok.
b.         Peran yang merugikan
Protozoa dapat ditemukan di mana-mana karena termasuk organisme kosmopolit. Oleh karena itu, beberapa jenis protozoa dapat mengancam kesehatan manusia karena dapat menyebabkan penyakit.


2)      Protista mirip jamur
a.       Pengertian Protista Mirip Jamur
Protita Mirip Jamur
Protista mirip jamur adalah dari golongan jamur lender (Myxomycota), jamur ini bersifat fagosit yaitu menelan bakteri, hama, spora, dan komponen organik lain, serta dapat bergerak seperti amoeba. Dahulu Protista mirip jamur sering dikelompokkan ke dalam kingdom Fungi, namun sekarang pada umumnya para ahli telah mengelompokkannya ke dalam kingdom Protista. Protista mirip jamur menghabiskan sebagian besar waktu hidupnya dalam bentuk uniseluler.
Akan tetapi, Protista mirip jamur dapat bergabung dan berkelompok sehingga membentuk organisme multiseluler. Dalam keadaan tersebut, Protista mirip jamur mengalami masa transisi dari uniseluler menuju multiseluler.

b.      Klasifikasi Protista mirip jamur
Protista mirip jamur susunan sel, cara reproduksi, dan siklus hidup yang berbeda dari jamur. Berdasarkan perbandingan molekuler, jamur lendir mirip dengan beberapa alga walaupun jamur lendir tidak memiliki kloroplas. Protista mirip jamur terdiri atas tiga filum, yaitu Myxomycota, Acrasiomycota, dan Oomycota.
a.       Myxomycota (jamur lendir tidak bersekat)
Jamur ini memiliki tubuh tidak bersekat, ada yang bersel satu dan ada yang bersel banyak. Struktur tubuh vegetatifnya berbentuk seperti lendir yang disebut plasmodium dan mengandung banyak sekali inti.
Reproduksi generatifnya dengan cara singami, yaitu melalui peleburan dua gamet yang bentuk dan ukurannya sama. Hasilnya berupa zigot yang nantinya tumbuh menjadi tumbuhan dewasa.
Contoh : Physarium sp.
b.      Acrasiomycota (jamur lendir bersekat)
Ciri yang dimiliki jamur ini adalah tubuh yang bersekat, ada yang bersel satu, dan ada yang bersel banyak. Struktur tubuh vegetatifnya sama dengan myxomycota, demikian juga untuk reproduksi generatifnya. Hal yang membedakan adalah jika pada kondisi yang tidak menguntungkan ,plasmodium pada myxomycota akan berhenti bergerak dan membentuk tangkai yang ujungnya membentuk struktur reproduksi.
Namun, Plasmodium pada acrasiomycota akan membentuk agregat berbentuk seperti siput tanpa cangkang, jika lingkungan menguntungkan, agregat akan berhenti dan membentuk tubuh buah yang mengandung spora reproduksi.
Contoh: Dyctyostelium
c.       Oomycota (Jamur air)
Kelompok jamur yang memiliki dinding sel dari selulosa dan hifa yang tidak bersekat. Reproduksi vegetatif dengan zoospora, yaitu spora berflagel dua yang mampu bergerak bebas. Sementara itu reproduksi secara generatif dengan pertemuan gamet jantan dan betina, lalu membentuk zigot berdinding tebal kemudian mengalami periode istirahat membentuk oospora. Fase hidup hasil reproduksi generatif ini lebih panjang bila dibanding dengan fase vegetatif.
Contoh:
• Saprolegnia sp, hidup saprofit pada bangkai serangga yang mati di air.
• Phytopthora infestan, parasit pada tanaman kentang.
• Phytopthora nicotinae, parasit pada tanaman tembakau.
• Phytopthora faberi, parasit pada tanaman karet.
• Pytium sp, hidup parasit pada tanaman yang sedang berkecambah.
c.        Protista Menyerupai Tumbuhan ( Alga )
a.      Pengertian Protista Mirip Tumbuhan
Protista mirip tumbuhan yang dikenal sebagai ganggang (Gambar di bawah). Protista Mirip tumbuhan adalah kelompok besar dan beragam. Protista mirip tumbuhan adalah organisme autotrof. Ini berarti bahwa mereka menghasilkan makanan mereka sendiri. Mereka melakukan fotosintesis untuk menghasilkan gula dengan menggunakan karbon dioksida dan air, dan energi dari sinar matahari, seperti tanaman. Tidak seperti tanaman, bagaimanapun, protista mirip tumbuhan tidak memiliki batang, akar, atau daun sejati.
Kebanyakan protista seperti tumbuhan hidup di lautan, kolam, atau danau. Protista dapat uniseluler (bersel tunggal) atau multiseluler (bersel banyak). Rumput laut dan kelp adalah contoh multiseluler protista mirip tumbuhan. Kelp dapat sebagai besar seperti pohon dan membentuk “hutan” di laut
Protista mirip tumbuhan sangat penting untuk ekosistem. Mereka adalah dasar rantai makanan di laut, dan mereka menghasilkan oksigen melalui fotosintesis bagi hewan untuk bernapas.

b.      Ciri Ciri Protista Mirip Tumbuhan
                                                                                                  i.      merupakan organisme Eukariotik
                                                                                             ii.      ada yang uniseluler (bentuk benang/pita) dan ada yang multiseluler (bentuk lembaran).
                                                                                              iii.      Memiliki klorofil, sehingga bersifat autotrof. Selain klorofil, alga juga memiliki pigmen lain, seperti fikosianin (warna biru), fikoeritrin (warna merah), fikosantin (warna coklat), xantofil (warna kuning) dan karotena (warna keemasan).
                                                                                               iv.      Tubuh alga/ganggang tidak dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun. Tubuhnya berupa thalus, sehingga dimasukkan ke dalam golongan thalophyta.
                                                                                                 v.      Reproduksi secara aseksual (dengan fragmentasi, pembelahan, pembentukan spora) maupun seksual (dengan oogami dan isogami). oogami  terjadi jika antara sel betina dan sel kelamin jantan  mempunyai ukuran yang sama dan sulit dibedakan. Oogami terjadi jika antara sel kelamin jantan dan sel kelamin  betina mempunyai bentuk dan ukuran yang berbeda dan mudah dibedakan. Dari peleburan dua sel kelamin tersebut, akan terjadi pembuahan yang menghasilkan zigot. Zigot akan terus berkembang menjadi individu baru
                                                                                               vi.      Habitat di perairan (tawar – laut), tempat lembab.  Ada yang menempel pada batuan (epilitik), tanah/lumpur/pasir (epipalik), menempel pada tumbuhan sebagai (epifitik), dan menempel pada tubuh hewan (epizoik).

c.       Klasifikasi Alga
Klasifikasi Protista mirip tumbuhan berdasarkan piqmen warna, meliputi :
a.      Euglenophyta
Euglenophyta merupakan kelompok protista yang unik karena dia memiliki sifat mirip tumbuhan dan hewan. Dianggap mirip tumbuhan karena memiliki klorofil a dan b, juga ditemukan karotin sehingga dia akan berfotosintesis. Euglenophyta dianggap mirip hewan karena dapat bergerak aktif dengan pertolongan satu atau beberapa bulu cambuk (flagela) yang keluar dari selnya. Karena mempunyai alat gerak, dia dapat hidup di perairan, misalnya air tawar dan air tergenang.
Contoh : Euglena viridis
b.        Phyrrophyta (Alga Api)
Sering disebut Dinoflagellata karena memiliki 2 flagel. bersifat uniseluler, memiliki piqmen berupa klorofil a dan c. Memiliki dinding sel berupa selulosa dan ada juga yang tidak memiliki dinding sel. Disebut ganggang Api, karena mampu memancarkan cahaya (bioluminesens) pada kondisi gelap. Hidup di air laut dan ada yang di air tawar
Contoh : Noctiluca sp, Ceratium sp, Gonyaulax sp, Perridium sp
c.       Chlorophyta (Alga Hijau)
Ada yang uniseluler (soliter – koloni) dan multiseluler. Tubuhnya mengandung klorofil (klorofil a dan b), dan piqmen
Alga Hijau
warna lain (karoten, xantofil). Hidup melayang-layang di air tawar atau air laut sebagai fitoplankton. Memiliki dinding sel yang tersusun atas selulosa dan lignin. Bentuk tubuh (benang, lembaran, dan berkoloni). Ada yang bersimbiosis (mutualisme) dengan fungi membentuk lichenes (lumut kerak).
Reproduksi secara aseksual (dengan pembelahan biner untuk yang bersel satu dan   fragmentasi untuk yang berbentuk benang, pembentukan zoospora), dan secara seksual  dengan konjugasi. Konjugasi adalah perpaduan gamet yang membentuk zigospora.
Contoh :
1)          Chlorococcum sp
Struktur tubuhnya uniseluler, tidak memiliki alat gerak, hidup di air tawar, secara vegetatif berkembang biak dengan membentuk zoospora. Dan setiap zoospora memiliki sepasang flagella atau berflagel dua
2)          Chlorella sp
Ganggang uniseluler berbentuk seperti bola, kloroplasnya menyerupai mangkuk. Memiliki pyrenoid yang mengandung protein tinggi (Protein Sel Tunggal/PST). Habitat Chlorella di air tawar, laut maupun di tempat-tempat yang basah. Reproduksi secara vegetatif dengan membelah.
3)          Spirogyra sp
Habitatnya di air tawar, ukuran kloroplasnya besar  menyerupai pita yang melingkar-lingkar di dalam sel. Kloroplasnya mengandung banyak pyrenoid untuk menyimpan hasil berupa fotosintesis  amilum.
Reproduksi vegetatif dengan fragmentasi, sedang secara seksual dengan cara konjugasi yang berlangsung sebagai berikut : Dua sel filamen yang berbeda jenis (+ dan –) berdekatan,  kemudian filamen tersebut membuat tonjolan yang akhirnya bergabung membentuk sebuah saluran/pembuluh yang menghubungkan plasma selnya. Selanjutnya plasma sel berjenis + mengalir menuju plasma – dengan demikian terjadilah penyatuan plasma (plasmogami), yang kemudian diikuti oleh penggabungan inti sel (kariogami). Penyatuan ini menghasilkan zigospora yang diploid. Zigospora bermeiosis menghasilkan empat sel baru yang haploid. Keempat sel ini biasanya satu sel tumbuh menjadi filamen Spirogyra yang baru.
4)          Ulva sp
Habitat Ulva di air laut, air payau, menempel pada kayu atau batu-batu karang sepanjang pantai.. memiliki bentuk thalus (berupa lembaran).
5)          Chlamydomonas sp
Memiliki bentuk bulat telur, berflagel dua di ujung depan, kloroplas berbentuk seperti  mangkuk atau pita, terdapat stigma (bintik mata)
d.          Chrysophyta (Alga cokelat-keemasan)
Ada yang uniseluler dan ada yang multiseluler, dan banyak yang berflagel. Memiliki piqmen warna yang dominan adalah  karotin, fukosantin (coklat kuning) dan piqmen warna lain klorofil a dan b.  Sebagian besar kelompok ini adalah  Diatom. Diatom mempunyai bentuk kotak dan memiliki dinding sel. Sel tersusun atas dua belahan, yaitu : wadah (hipoteka) dan tutup (epiteka). Dinding sel mengandung zat kersik, sehingga sering disebut ganggang kersik atau tanah diatom.  Manfaat : untuk bahan penggosok, bahan isolasi, bahan dasar kosmetik, dan penyekat dinamit, penyaring kolam renan
Contoh : Diatom, Navicula, Cyclotella, dan Pinnularia
e.         Phaeophyta (Alga Coklat)
Tubuhnya menyerupai tumbuhan tingkat tinggi, bersifat multiseluler, memiliki piqmen berupa xantofil, fukosantin, klorofil a dan c, habitat di dasar laut, reproduksi secara metagenesis (pergantian keturunan antara vegetatif dan generatif). Vegetatif dengan cara  fragmentasi, zoospora. Sedangkan generatif dengan cara oogami (peleburan antar ovum dan            spermatozoid).
Contoh :
·         Laminaria sp,  penghasil asam alginat (untuk produksi tekstil, kosmetik dan makanan)
·         Sargassum sp,
·         Fucus sp,
·         Turbinaria sp,
·         Macrocystis sp
f.           Rodhophyta (Alga Merah)
Bersifat multiseluler, memiliki piqmen fikobilin yang terdiri dari fikoreitrin
Alga Merah
(merah) dan fikosianin (biru), klorofil. habitat di dasar laut, seperti rumput sehingga sering disebut dengan   rumput laut (sea weed). Reproduksi secara  Vegetatif dengan  pembentukan spora, dan secara generatif dengan  peleburan antar ovum dan spermatozoid. Sering dimanfaatkan untuk bahan makanan (agar-agar) dan kosmetika.
Contoh : Euchema spinosum, Glacilaria sp, Gelidium sp, Gigartina mammilosa, Erytrophylum sp, Macrocladia sp

d.       Peranan Alga Bagi Kehidupan
a)     Bibang perikanan (sebagai makanan ikan yaitu fitoplankton dan zooplankton)
b)   Bidang pertanian (Rumput laut untuk pupuk dipesisir)
c)    Ekosistem perairan (sebagai produsen primer)
d)   Bidang industri (tanah diatom untuk amplas, isolasi, bahan dasar kaca)
e)   Bahan dasar makanan : Gelidium (agar-agar), Chondrus (minuman coklat), alginat (bahan campuran es krim), Porphyra (makanan)
f)     Bahan obat-obatan (Chlorella)


4.     Manfaat Dan Kerugian Protista :


a.        Manfaat Protista Antara Lain :
§  Zooplankton di ekosistem perairan sebagian besar adalah protista berklorofil yang berguna sebagai makanan ikan dan arthropoda air,
§  Entamoeba coli di dalam usus besar mamalia ikut berperan dalam proses pembusukan sisa makanan,
§  Mempunyai kerangka luar dari zat kapur dan fosilnya dalam jumlah tertentu dapat membentuk endapan tanah globigerina yang dapat digunakan sebagai petunjuk adanya minyak bumi,
§  Radiolaria mempunyai kerangka dari zat kersik. Radiolaria yang mati akan meninggalkan cangkangnya dan membentuk tanah radiolaria yang dapat digunakan sebagai bahan penggosok,
§  Paramaecium dapat juga digunakan sebagai organisme indikator terjadinya pencemaran air oleh zat organik,
§  Chlorella selain berperan sebagai produsen di ekosistem perairan, juga dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan protein sel tunggal (PST),
§  Chlorella (contoh alga hijau), digunakan untuk suplemen makanan, obat-obatan, dan bahan kosmetik,
§  Porphyra (alga merah), digunakan sebagai suplemen makanan.Rhodymenia palmata (alga merah), digunakan sebagai sumber makanan,
§  Macrocrystas pyrifera, menghasilkan iodin yaitu unsur yang dapat mencegah penyakit gondok,
§  Macrocystis (alga cokelat), digunakan sebagai makanan suplemen untuk ternak,
§  Gellidium; Gracilaria, digunakan sebagai bahan pembuatan agar-agar,
§  Laminaria; Fucus; Ascophylum, menghasilkan asam alginat sebagai pengental dalam produk makanan (sirup, coklat, permen, sald, keju, es krim) dan pengental dalam industri(lem, tekstil, pelapis kertas, tablet anti-biotik, pasta gigi,
§  Diatom (alga pirang), karena mengandung silikat tanah diatom digunakan sebagai penggosok, isolasi bahan dasar industri kaca, dan penyaring bakteri.

b.        Kerugian Dari Protista Antara Lain :
§  Entamoeba histolytica hidup di dalam liang usus manusia, menyebabkan kerusakan jaringan pada usus dan diare,
Entamoeba hstoyca

§  Entamoeba hartmani hidup di dalam liang usus manusia, penyebab disentri tetapi efeknya tidak lebih parah dari Entamoeba histolytica,
§  Entamoeba gingivalis hidup di dalam rongga mulut manusia, ada disela-sela gigi atau di leher gigi, tenggorokan, dan tonsil. Tidak bersifat patotenik akan tetapi dapat memperparah terjadinya radang gusi,
§  Trypanosoma gambiense menyebabkan penyakit tidur pada manusia (sleeping sickness atau trypanosomiasis). Protista ini hidup di dalam darah manusia. Vektor perantaranya adalah lalat tse-tse dari jenis Glossina tachionides,
§  Trypanosoma evansi menyebabkan penyakit surrah pada ternak sapi, kuda, dan kerbau. Banyak berjangkit di daerah tropis termasuk Indonesia. Vektor perantaranya adalah lalat dari genus Tabanus,
§  Trypanosoma rhodesiense, sama halnya dengan Trypanosoma gambiense,menyebabkan penyakit tidur pada manusia. Yang membedakan adalah vektor perantaranya yaitu lalat tse-tse dari jenis Glossina morsitans dan Glossina palpalis,
§  Leishmaania donovani menyebabkan penyakit kala azar pada manusia. Penderita biasanya demam berkepanjangan, hati, dan limfanya membesar, serta terjadinya ulcers atau luka pada ususnya.








Referensi :